Prodi Teknik Sipil
PEMANFAATAN LIMBAH ABU BATU BARA SEBAGAI PENGGANTI FILLER DAN GENTENG SEBAGAI PENGGANTI AGREGAT KASAR PADA CAMPURAN ASPAL AC – WC.
XMLAspal beton merupakan campuran homogen antara (agregat kasar, halus, dan bahan pengisi atau filler) dan aspal sebagai bahan pengikat yang mempunyai gradasi tertentu, dicampur, dihamparkan dan dipadatkan pada suhu tertentu untuk menerima beban lalu lintas yang tinggi. Genteng pertama kali ditemukan di China, pada saat Zaman Neolitikum sekitar 10.000 SM, kemudian menyebar ke Timur Tengah setelah beberapa waktu kemudian. Abu batu bara merupakan sisa pembakaran yang memiliki titik lebur 1300 derajat celcius yang mengandung unsur pozzolan.berfungsi sebagai bahan pengisi rongga pada aspal. Untuk itu penggunaan filler abu batu bara dan genteng sebagai agregat kasar diharapkan dapat memberikan pengaruh terhadap struktural campuran.
Menurut Kevin Doan Panjaitan (2017), menggunakan material pengganti pada campuran beton aspal memungkinkan mutu perkerasan lentur memiliki stabilitas tinggi daya tahan lama dan pelelahn yang baik dengan nilai Flow dengan kadar 100% GK sebesar 3,47mm, 75% GK dan 25% K sebesar 3,33mm, 50% GK dan 50% K sebesar 4,06mm, 25% GK dan 75% K sebesar 3,89mm, dan 100% K sebesar 3,34mm (GK = genteng keramik, K = kerikil). Sedankan menurut Ihsanul Arifin (2021), mengidentifikasikan bahwa semakin tinggi nilai filler semakin semakin padat campuran hal ini mengurangi nilai rongga udara dan berpengaruh terhadap nilai marshall question dengan nilai VIM kadar filler 1% = 3,92%, 2% = 4,07%, 3% = 4,11%, dan 4% = 4,28%.
Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen dengan metode penelitian dan standar pengujian sesuai dengan (Kemen PUPR Dirjen Bina Marga, 2018), dan (Direktorat Jenderal Bina Marga, 2007). Dengan item pengujian yaitu pemeriksaan agregat dan aspal, yang meliputi pemeriksaan agregat kasar, halus, filler serta aspal PG-70, perancangan campuran ACWC dengan kadar filler 1%, 2%, 3%, dan 4% pengujian GMM, marshall, VCAMIX/VCADRC dan ekstraksi.
Hasil pengujian menunjukan bahwa variasi kadar Filler 2% merupakan hasil terbaik yang dapat dijadikan sebagai campuran, dengan memperoleh nilai pengujian VIM = 3,52%, VMA = 18,45%, VFA = 80,99%, flow = 3,57 mm, Marshall Quotient = 349,0 Kg/mm, dan nilai stabilitas = 1243 Kg. Variasi kadar filler 1%, 3% dan 4% tidak memenuhi persyaratan dikarenakan nilai Flow melebihi batas maksimal sebesar 4%.
Dalam proses pengujian campuran beraspal banyaknya benda uji sangat disarankan untuk menghasilkan nilai pengujian yang lebih akurat dan presisi, selain itu suhu dan penumbukan perlu diperhatikan agar menghasilkan benda uji yang maksimal.
Kata kunci : Laston Lapis AC-WC, Genteng, Abu Batu Bara, Filler.
Detail Information
Item Type |
Laporan Tugas Akhir
|
---|---|
Penulis |
Tri Hastokuncoro - Personal Name
|
Student ID |
2018140040
|
Dosen Pembimbing | |
Penguji |
Wiji Lestarini, S.T., M.T - - Ketua Penguji
Agus Juara, S.T., M.T. - - Penguji 1 Ashal Abdussalam, S.T., M.T - - Penguji 2 |
Kode Prodi PDDIKTI |
22201
|
Edisi |
Published
|
Departement |
Teknik Sipil
|
Kontributor | |
Bahasa |
Indonesia
|
Penerbit | Universitas Sains Al-Qur'an : Wonosobo., |
Edisi |
Published
|
Subyek | |
No Panggil | |
Copyright |
Individu Penulis
|
Doi |